tentang penulis ^-^

Foto saya
Haii sahabat DL :) Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu...ƪ(٥´▽`٥)ʃ SELAMAT MEMBACA :D. jangan lupa FOLLOW ya.Thanks

Minggu, 12 Februari 2012

Jika Aku Harus Pergi

Aku terlahir dengan lembar putih suci yang tak bernoktah sedikitpun. Fitrahnya memang seperti itu.

Lembar pertama bertajuk kelahiranku pun sudah jauh terlampaui. Lalu lembar-lembar berikutnya semakin penuh warna.

Kertas putihku sudah penuh noktah hitam dan coretan serta goresan kuning, biru, merah, ungu dan lainnya.

Hari demi hari, lembaranku semakin menipis. Jatah usiaku semakin sedikit. Dan semakin banyak yang terjadi padaku. Dari cerita kebahagiaan, kesedihan, kehilangan, kekecewaan, kebanggaan dan berjuta cerita lain.

Entah masih berapa cerita lagi yang harus ku lalui. Namun, tepat di titik dimana aku ingin bangkit dari segala keterpurukanku, selalu saja ada hal yang menarikku kembali jatuh.

Lagi, lagi dan lagi..

Bahkan saat aku menyebutnya sebagai titik nol dan untuk awal yang lebih baik lagi. Emosi dan egoisku mengubahnya menjadi nilai minus.

Jika Aku Harus Pergi. Sedang aku belum melakukan apa-apa dan mungkin tidak bisa melakukan apa-apa untuk bapak ibuku. Aku belum bisa membuat seseorang menangis bahagia karena apa yang sudah aku lakukan. Aku semakin menyia-nyiakan waktuku, sedangkan bilangan usia semakin berlari mendekati titik akhirku.

Beberapa malam ini berakhir dengan airmata dan sejuta penyesalan yang tak berujung. Aku tahu ini semua ada hikmahnya. Tapi aku buta. Aku belum bisa mengejanya.

Aku yakin semua yang terjadi seberat apapun itu berada jauh di bawah batas kemampuanku. Tapi setiap aku letih, aku merasa batas itu terasa tipis.

Dan jika saatnya nanti..

Jika Aku Harus Pergi. Izrail datang padaku, menjemputku.

Aku tak akan menyalahkannya. Aku tak akan pula menyalahkan siapa saja di sekitarku karena membuatku merasa sia-sia. Karena ini tanggung jawabku.

Aku tak akan menyalahkan siapapun jika di hari dimana aku dikuburkan, tak ada isak tangis kehilangan. Karena aku sadar aku bukan siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa.

Yang ku bisa saat ini, hanya terus menerus bangkit bila terjatuh. Terus menerus mengoreksi diri. Terus menerus belajar membaca alasan di balik setiap ujian. Terus menerus mengusap airmata yang berlelehan dan menggantinya dengan senyum tawa.

Jika Aku Harus Pergi. Aku ingin setidaknya tanggung jawab yang ku pikul saat ini terselesaikan dengan indah. Surga ataupun neraka ku serahkan padaNYA yang berhak memilihkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar