tentang penulis ^-^

Foto saya
Haii sahabat DL :) Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu...ƪ(٥´▽`٥)ʃ SELAMAT MEMBACA :D. jangan lupa FOLLOW ya.Thanks

Selasa, 27 Desember 2011

Lagu Terakhir *Cerpenku

Cahaya jingga mewarnai langit, sore itu. Tiupan angin lembut menyentuh kulit lembut Allyra, di pinggir danau kecil nan indah, Allyra memainkan senar gitar dengan jemari-jemarinya yang lincah. Dengan gelisah dia lantunkan lagu Once_Dealova ♫♪♫. Hingga lagu yang Allyra mainkan usai, orang yang dia tunggu-tunggu tak kunjung datang. Sudah lebih dari setengah jam dia menunggunya. Dia tak pernah berubah, selalu saja terlambat. Batin Allyra. Hampir saja Allyra hendak pergi dari tempatnya, hingga akhirnya cowok tinggi dan bertubuh atletis muncul di depannya dengan nafas terengah-engah.

“Maaf Lyr, tadi gue ada sedikit masalah sama anak-anak.” Ucap Randy dengan nafasnya yang masih memburu.

“Huh! Lo selalu aja cari-cari alasan. Gue disini udah setengah jam lebih tau! Lo kira gak capek apa nungguin lo” kata Allyra dengan wajah cemberut.

“yaaah lyr, jangan pake ngambek dong. Ntar tambah cantik loo.hehe.”

“Udah! Jangan pake ngerayu gue deh Ran, gak mempan tau!.” Allyra memasang wajah jengkel

“tuh, kan gue nggak ngerayu lagi. Emang kalo lagi cemberut gitu tambah cantik.” Goda Randy.

“Dasar Randy, tau aja cara ngeluluhin hati gue. Dasar!” batin Allyra yang udah mulai mengeluarkan senyum yang manja pada Randy.

“Hahahaha. Senyum juga akhirnya. Allyra,.. Allyra gue kenal lo uda dari kecil lagi. Kita sahabatan juga dari kecil. Gue hafal sifat lo. Gak usa malu-malu gitu kalee. Muka lo merah tuh.:p ” kata Randy dengan menjulurkan lidahnya dan kemudian tertawa.

Allyra tersipu. Mereka pun segera menuju ke sanggar seni milik kakak Randy. Seperti biasa, Allyra menemani sahabatnya itu menyelesaikan lukisannya. Dan kata Randy hari ini dia akan melukis Allyra. Tapi, Allyra bosan juga berpose selama berjam-jam. Randy dengan sibuknya menggoreskan warna-warna di atas kanvasnya, tanpa memperdulikan Cewek itu yang sudah ingin pingsan karena duduk terlalu lama.

“jangan gerak-gerak dong Lyr. Ntar lukisannya juga berubah.” Celetuk Randy

“aku capek, Ran. Lo kira gak retak nih tulang-tulang gue lo suruh pose berjam-jam?” jawab Allyra jengkel.

“jangan lebay deh. Lagian masih untung tuh lo gue lukis pake pose duduk.”

“sama aja pokoknya gue udah gak betah. Sebagai gantinya lo ntar harus traktir gue.”

“udah, gampang. Uda deh jangan cerewet, kalo lo cerewet ini gambar jadi gambar monyet!” kata Randy sambil tertawa.

Allyra pun hanya diam sambil menahan jengkel.

===== oOoOoO =====



“lyr? Kok makanannya gak lo makan sih. Kenapa? Ada masalah?”

“hmmmmmm...mereka Ran. Gue uda capek. Gue nggak tahan lagi.”

“Mereka bertengkar lagi, Lyr?”

“Ya.” Jawabku singkat

“mending lo bicarain baik-baik deh sama mereka, lyr.”

“Sampe mulut gue berbusa juga mereka nggak pernah berubah..udah ah Ran, gue males ngomongin mereka. Kita pulang yuk. Eh ini lukisan gue bawa ya. “

“Ya udah lah. Iyalah bawa aja. Itu emang buat lo.“ mereka pun berjalan meninggalkan Restoran Jepangfavorit mereka. Randy pun mengantar Allyra pulang dengan mobil kesayangannya.

Sampai akhirnya mereka pun tiba di depan rumah mewah berwarna putih. Rumah Allyra.

“masuk dulu Ran?”

“nggak usah, Lyr. Gue buru-buru.”

“Oh, Oke. Makasih ya Ran, buat lukisannya dan juga udah ngenterin gue pulang.”

“Sip.” Kata Randy dengan mengacungkan ibu jarinya dari kejauhan. Mobil Randy terlihat sudah menjauhi rumah Allyra.



Allyra pun memasuki rumah dan mendapati rumahnya sedang kosong. Mamanya mungkin sibuk dengan salon miliknya. Dan papanya sudah pasti sibuk dengan kantornya. Bi Inah sedang menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Malam ini, tinggal Allyra sendiri di rumah. Allyra melangkah menuju kamarnya di lantai dua dengan langkah gontai. Allyra menutup pintu kamar. Dia memandangi lukisan Randy, lalu memasang di dinding tepat di sebelah foto nya dan Randy saat berumur 13 tahun dengan seragam biru-putih. Allyra tersenyum.

Kemudian, dia duduk, mengambil gitarnya, dan memetik tiap helai senar, dan melantunkan lagu favoritnya Yui_Love and Truth ♫♪♫. Setelah lagu yang Love and Truth usai, Allyra menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur, hembusan angin membawanya ke alam yang damai. Hingga akhirnya dia tertidur.

===== oOoOoO =====

“Allyra! Allyra! Kamu hari ini sekolah kan? Sudah jam setengah tujuh lyr!” teriakan mama Allyra membuat Allyra terpaksa membuka mata. Allyra menatap jam dengan malas. Allyra loncat dari kamar tidurnya menuju kamar mandi, setelah menyadari waktu menunjukkan pukul setengah tujuh lewat.

Setelah siap. Allyra berlari ke lantai bawah, menghampiri mamanya yang sudah menunggunya di meja makan.

Allyra melihat mata mamanya sembab. “ Mama? Mama habis nangis? Mama kenapa?”

“Mama nggak papa, Allyra. Sudah siang, segera sarapan dan berangkat.”

“Iya, Ma. Papa mana, Ma?”

“hmmm..” mama hanya menarik nafas panjang.

“Papa nggak pulang lagi semalam?” tanyaku.

Mama mengangguk pelan. Aku pun menarik nafas panjang. Sudah beberapa hari ini Papa jarang ke rumah.

“Sayang, berangkatlah. Kamu terlambat nanti.”

“Iya ma.” Ku turuti perintah mama karena memang waktu tak bisa berkompromi. Ku salami tangan Mama dan aku berlari menuju mobilku.



===== oOoOoO =====

Sampai di sekolah Allyra langsung menuju ke kelas dengan wajah suntuk.

“Kenapa, Lyr?” tanya Icha

“Setelah ini ulangan Kimia. Gue belum belajarnih! Mana gue lagi suntuk .” Jawab Allyra

“Ada masalah, Lyr?”

“Hmm, lo bisa nebak kan gue kenapa?”

“Oh, Papa lo lagi ya, Lyr?” Jawab Icha dengan memasang wajah prihatin.

“Ya.” Jawab Allyra singkat

“Udah lah. Namanya juga orang tua. Mereka udah dewasa kali, Lyr. Yang penting lo kan udah nasehatin mereka, suatu saat mereka akan sadar akan kesalahan mereka.” Jelas Ichak dengan panjang lebar.

“Ya. Mungkin lo bener. Makasih banget ya, Chak.” Allyra mulai tersenyum

Kelas Allyra, kelas 2 IPA 3 sedang ribut dengan ulangan kimia. Nampaknya kelasnya sudah tidak seperti kelas, tapi kayak pasar minggu. Tak lama kemudian keadaan kelas berubah menjadi hening, setelah Bu Alvin memasuki ruang kelas.

===== oOoOoO =====



Hari ini memang hari sial bagi Allyra. Nggak tau mimpi apa dia semalam sampai ketiban sial yang bertubi-tubi kayak gini. Setelah ulangan kimia di dua jam pertama yang bikin otak mau copot, di jam kedua Pak Agung, guru Fisika ikut-ikutan memberi ulangan dadakan di kelas Allyra dan di jam terakhir Bu Ivon memberi ulangan lisan Bahasa Jerman. Sial Allyra bertambah lagi setelah ia tidak mendapati Adel, sahabatnya dikelas 2 IPS 1. Dan penderitaan Allyra semakin bertubi-tubi saat dia melihat cowoknya, Reno sedang bermesraan dengan cewek yang nggak asing lagi bagi Allyra, ADEL!!!

Allyra segera menghampiri Reno dan Adel dengan wajah merah padam karena marah.

“Aduuh, gue iri banget liat kalian berdua. So sweet banget sih.” Ucap Allyra menyindir. Hingga mereka berdua membalikkan badan dengan wajah seperti melihat kuntilanak!.

“Allyra!!” pekik Reno dan Adel hampir bersamaan.

“Makasih banget buat kejutannya hari ini. Lo emang sahabat gue paling menjijikkan, Del! Dan lo Ren, kita P U T U S ! ! ” ucap Allyra dengan marah dan kemudian pergi meninggalkan mereka berdua yang sedang shock.

===== oOoOoO =====



Di tepi danau kecil, terlihat cewek berseragam abu-abu putih dengan rambut hitam panjang yang dikuncir kuda sedang menangis sesenggukan dengan memeluk gitarnya.

Randy menghampiri Allyra, dan duduk di samping cewek itu. Sepertinya Allyra tidak menyadari keberadaan Randy di sampingnya.

“Lo kenapa, Lyr? “ tanya Randy memecah keheningan.

“Ran, sejak kapan lo ada disini?”

“Cukup lama. Mereka bertengkar lagi?”

“Nggak, bukan soal bokap nyokap gue. Tapi soal Reno.”

“Reno? Kenapa dengannya?”

“Re..no selingkuh sama Adel, Ran. Gue nggak nyangka mereka berdua khianatin gue.”

“Gue udah pernah bilang sama lo. Reno emang cowok brengsek. Udahlah, Lyr. Lupakan dia, dia nggak pantas punya cewek sebaik lo. Lo juga nggak pantes dapet cowok brengsek kayak dia.”

“Ya. Gue emang udah benci dan muak sama mereka berdua. Mungkin Tuhan punya rencana lain buat gue. Gue yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik buat gue. Gue percaya itu.”

Randy tersenyum mendengar ucapan Allyra. Itu yang Randy suka dari Allyra, Suka??. Ya Randy memang udah lama menyimpan rasa pada Allyra. Sudah hampir 7 tahun lamanya. Dan Randy belum bisa ngungkapin rasa itu pada sahabatnya. Ia ingin memastikan dulu perasaan Allyra padanya. Ia tak ingin menghancurkan persahabatan mereka.

“Lyr..”

“Apaa?”

“Gue pingin dengerin lo maen gitar sama nyanyi lagunya Yui_Love and Truth.”

“Hmm. Oke bos.” Jawab Allyra yang kemudian mengambil gitarnya dan mulai memainkan lagu favorit mereka berdua.

Karappo no kokoro wa anata no kimochi wo mada mitsukerarenai



Onaji e wo nido to egaku koto wa dekinai no ni

Atashi no kanjou wa tada kurikaeshite bakari

Ai no uta wo kikasete yo sono yokogao mitsumeta

Anata no koto shiritai yo mou deatte shimatta no

Donna ni sabishikute mo mata aeru ki ga shite iru kara

Riyuu nante iranai hiki kaesenai koto wo shitte iru

Kono mama ja wasuremono ni natte shimau desho?

Atashi no kanjou wa namida no oku kagayaita

Ai no uta wo kikasete yo sono yokogao sono saki ni

Anata ga ima mitsumeteru hito ga iru to wakatte mo

Tsubasa wo kudasai to shinjite utau you ni atashi datte chikau yo

Kako no zenbu uke ireru tte kimeta

Ai no uta wo kuchizusamu sono egao ni furetai

Anata ga ima mitsumeteru hito ga iru to wakatte mo

Ai no uta wa owaranai mou deatte shimatta no

Owaranai...



Love & truth

“Pulang yuk, Ran. Nggak kerasa udah jam 8 malem.”

“O iya. Yuk. Ntar lo di cariin lagi.”

“Siapa yang peduli sama gue?”

“Gue.”

“Ha?”

“lupakan.”

Mereka pun pergi meninggalkan danau. Allyra sudah mulai melupakan masalahnya dengan sahabt dan mantannya itu. Randy lega karena Allyra sudah putus dari cowok brengsek seperti Reno. Selama ini memang randy nggak pernah setuju kalo Allyra sama Reno. Ada sebersit persaan nggak rela karena cewek yang dia sayang pacaran sama cowok kayak Reno. Nggak tau kenapa Randy ingin menjaga Allyra sampai kapanpun. Bukan hanya sebagai sahabat, tapi lebih dari itu.

“Hellooo. Ran? Kok malah melamun sih? Ngelamunin siapa hayoo?”

“Eh, nggak kok.” Jawab Randy salah tingkah.

“Mau masuk dulu nggak?”

“Nggak usah. Udah malem, lyr.”

“Ya udah hati-hati ya, Ran. Jangan bengong terus, malem-malem ntar kesambet lho. Hehe” kata Allyra cengengesan.

“Iya. Lo juga. Cepet tidur ya, jangan lupa mimpiin gue.” Jawab Randy dengan meninggalkan rumah Allyra. Allyra tersenyum.



===== oOoOoO =====

“Ran, 4 hari lagi gue bakal tampil di acara ultah sekolah. Lo mau gue bawa in lagu apa?”

“Hmm, Yui_Good Bye Days sama Lagunya Lala Karmela_Satu jam saja.” Jawab Randy dengan senyumnya yang manis.

“Kok lagunya yang menyedihkan banget sih.”

“Gue suka aja lagi. Kalo nggak mau juga nggak papa.”

“Oke deh. Gue bawain dua lagu itu sebaik mungkin, sepesial buat lo.”

“Buat gue? Makasuh banget :p.” Jawab Randy

“Lyr...Gue mau bilang sesuatu sama kamu.”

“Apa? Lo mau bilang apa? Bilang aja lagi. Pake ijin segala.”

“Aku serius, Lyr. Aku cuma mau bilang. Aku..u..u Cinta sama kamu. 7 tahun sudah aku menyimpan rasa ini. Dan aku baru bisa mnyatakannya detik ini. Entah kenapa aku ingin menjagamu walau hanya sebentar...”

“Ran..”

“Tunggu Allyra, biarkan aku menyelesaikan kata-kataku.”

“Baiklah.”

“Tapi bukan sebagai sahabat, tapi lebih dari itu. Kamu tahu? Sakitnya hatiku waktu kamu pacaran sama Reno. Sakitnya hatiku saat kamu di sakiti sama Reno. Sakitnya hatiku saat aku harus menyimpan rasa ini selama bertahun-tahun. Allyra...Aku Sayang kamu..maukah kamu jadi orang spesial di hidupku? Menjadi seseorang yang akan selalu hadir di setiap hembusan nafasku?”

“Ran..Aku..”

“Kamu tak perlu merasa terpaksa, kamu boleh menolakku.”

“Ran....”

“Jawablah sesuai dengan kata hatimu.”

“Raandyyyy! Dengerin aku ngomong. Kenapa kamu baru bilang itu sekarang? Kenapa nggak dari dulu? Aku juga sayang kamu. Sudah lama. Sejak kita kenal beberapa tahun silam. Saat kita masih belum mengenal arti cinta. Tapi aku merasa kalau kamu tak punya rasa yang sama denganku. Makanya, aku berusaha lupain kamu dengan menerima cowok y`ng hadir di hidupku, seperti Reno. Tapi kenyataannya rasa ku padamu tak pernah berkurang sedikitpun. Rasa itu semakin menggebu-nggebu. Karna aku sudah menganggapmu lebih dari seorang sahabat. Aku juga sayang kamu Randy. Aku mau menjadi orang yang akan membuat setiap detikmu menjadi indah. ”

“Kamu serius, Lyr?”

“Ya. Aku sepuluh rius.” Lyra menangis terharu. Randy tersenyum lega. Mereka pun berpelukan. Danau ini telah menjadi saksi cinta mereka berdua. Pahit dan manisnya kisah yang mereka lalui selama bertahun-tahun.

===== oOoOoO =====

4 Hari kemudian....



Siang ini hujan deras mengguyur kota Bandung. Hari ini adalah hari ulang tahun SMA Cendikia Bandung yang ke 36. Allyra terlihat gelisah.

sepuluh menit lagi ia akan tampil di atas panggungmengisi acara pensi. Membawakan dua lagu spesial untuk orang yang ia sayangi. Tapi sayangnya cowok yang dia tunggu-tunggu tak kelihatan batang hidungnya. Tak lama kemudian terlihat randy datang dalam keadaan basah kuyup. Randy menghampiri Allyra.

“Randy, kamu nggak papa?” Randy hanya tersenyum, tak mengeluarkan sepatah kata pun. Kemudian Randy mengeluarkan MP3 nya dan memperdengarkan lagu Bembi_ Perpisahan kepada Allyra.

Usai sudah kita akan berpisah



Peluk aku, pegang erat tanganku

Saat ini hari perpisahan kita

Jangan pernah engkau lupakan aku

Bersenang-senanglah, hari ini milik kita

Nikmati-nikmatilah sebelum kita berpisah

Menangis, menangislah

Dan segala cerita jangan terlupa



Allyra mendengarkan dengan seksama. Hingga akhirnya MC memanggil namanya.

“Aku naik ke panggung dulu ya, Ran. Dengarkan lagu yang aku bawakan buat kamu.” Kata Allyra yang kemudian naik ke atas panggung dan mulai memainkan gitarnya.

Kini seluruh penonton yang berada di acara itu terbius dengan Alunan lembut lagu pertama yang di bawakan Allyra dengan suara emasnya.

Satu jam saja....

jangan berakhir aku tak ingin berakhir



satu jam saja kuingin diam berdua

mengenang yang pernah ada

jangan berakhir karena esok takkan lagi

satu jam saja hingga kurasa bahagia

mengakhiri segalanya

tapi kini tak mungkin lagi



katamu semua sudah tak berarti

satu jam saja

itupun tak mungkin, tak mungkin lagi

jangan berakhir kuingin sebentar lagi



satu jam saja ijinkan aku merasa

rasa itu pernah ada



Lagu kedua terdengar menggema ke seluruh ruang yang ada di SMA Cendekia. Allyra mampu membawakannya dengan hati. Allyra menyanyikannya dengan menatap Randy di bangku penonton yang sedari tadi hanya diam dan tersenyum.

Yui_Good Bye Days

Dakara ima ai ni yuku, sou kimetanda

Poketto no kono kyoku wo kimi ni kikasetai

Sotto boryumo wo agete tashikamete mitayo





OH GOODBYE DAYS ima

Kawari ki ga suru

Kinou made ni SO LONG

Kakkou yokunai yasashisa ga soba ni aru kara

LA LA LA LA LA WITH YOU



Katahou no EARPHONE wo kimi ni watasu

Yukkuri to nagare komu kono shunkan

Umaku aisete imasu ka?

Tama ni mayou kedo

OH GOODBYE DAYS ima

Kawari hajimeta mune no oku ALLRIGHT

Kakkou yokunai yasashisa ga soba ni aru kara

LA LA LA LA NOW WITH YOU

Dekireba kanashii omoi nante shitaku nai

Demo yattekuru deshou, oh

Sono toki egao de "YEAH HELLO MY FRIEND"

Nante sa ieta nara ii noni

Onaji uta wo kuchizusamu toki

Soba ni ite I WISH

Kakkou yokunai yasashisa ni aeta yokatta yo

LA LA LA LA GOODBYE DAYS





Setelah lagu Good Bye days selesai. MC menaiki panggung dan segera mengumumkan berita duka.

“di hari ulang tahun sekolah kita, kita harus melepas kepergian Salah satu siswa SMA Cendekia Bandung dari kelas 2 IPA 1 yang mengalami kecelakaan saat hendak menuju sekolah.”

Kata-kata MC terputus

“Astaga teman sekelas Randy kah siapa?” batin Allyra



“Dia tewas di tempat. kami turut berduka cita Selamat jalan temanku Aditya Randy Pratama...Kami semua menyayangimu,

Do’a kita menyertaimu....Randy. Tidur yang lelap, selamat jalan.”

Allyra berdiri mematung di atas panggung. Dia shock.

“NGGAK MUNGKIN!! Randy datang ke sekolah! Dia tadi menemuiku. Jangan membuat cerita yang tidak-tidak!” teriak Allyra

“Tidak, Allyra. Randy sama sekali tidak datang ke sekolah.” Jawab Ade, teman sekelas Randy.

Allyra turun dari panggung dengan tangisan tak percaya. Dia menatap bangku yang sedari tadi di tempati oleh Randy. KOSONG!. Allyra memeluk Icha.

“Nggak mungkin, Chak. Tadi Randy datang sebelum aku tampil.”

“Sudah lah, Lyr. Mungkin itu cara berpamitan randy sama lo. Lebih baik sekarang kita lihat kebenarannya.”

“Ya. Aku mau ke rumah Randy!!.” Allyra menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Icha. Mereka menuju rumah Randy

===== oOoOoO =====



Allyra menangis di depan makam Randy. Sebuah nisan putih tertulis nama “Aditya Randy Pratama”

“Ken`pa kamu ninggalin aku secepat itu, Ran? Tuhan membiarkan kita bersama sebagai pasangan kekasih hanya 4 hari? Kenangan yang kamu berikan padaku begitu singkat.” Kata Allyra sambil menangis sesenggukan.

“Allyra..” panggil seorang ibu berwajah cantik, mama Randy

“Tante..ada apa?”

“Saat kecelakaan polisi menemukan ini.” Tante Nira memberikan sebuah kotak bermotif “love” dan dia atasnya tertulis “To: Allyra Sayang” pada Allyra .

“Untuk Allyra tante?”

“Ya. Itu dari Randy.”

“Makasih tante.”

“Ya. Allyra, tante juga berterimakasih karena kamu sudah memberikan kebahagiaan pada Randy di hari-hari terakhirnya.”

“Sama-sama tante.” Jawab Allyra yang kemudian kembali menjatuhkan air matanya, dan memeluk mama Randy.

===== oOoOoO =====

Allyra terpaku di kamar tidurnya. Ia memandangi lukisan Randy dan menggenggam kotak pemberian Randy.

Butiran kecil menetes dari pelupuk mata cewek itu. Allyra membuka kotak pemberian randy.

Di dalamnya berisi foto mereke berdua saat liburan, kalung putih berbandul merpati dan juga surat. Allyra meletakkan foto itu di mejanya. Dan kemudian membuka surat randy.



To: Allyra Sayang



Allyra cantik, aku mohon saat ini kamu hapus air matamu, untukku. Aku ingin melihatmu tersenyum, Sayang. Maafkan aku jika aku harus pergi. Sayang... Kalung itu tanda cinta ku untukmu. Aku ingin kamu menyimpannya. Sayang, kamu harus berjanji padaku, jangan menangisi lagi pergiku. Aku selalu ada di sampingmu, di hatimu. Aku pernah bilang kalau aku akan menjagamu sampai kapan pun. Aku akan menepati itu. Aku menjagamu di setiap detak jantungmu. :D

lewat sepucuk surat yang terakhir yang aku kirimkan kepadamu..Kali ini tiada ada potong senja lagi,karena aku menuliskannya di kala malam,apakah aku harus menghadirkan sepotong malam untukmu,bukankah itu sama saja,malammu dan malamku,adalah bagian dari malam yang gelap dan malam yang membawa sunyi. Sayang.. percayalah..kita akan bersama, suatu saat nanti, di surga. J Satu yang tak akan pernah hilang, cintaku padamu. I LOVE YOU ALLYRA NADYNIA..



"Ada alasannya mengapa sekarang aku memutuskan untuk menemuimu

Aku ingin memperdengarkan padamu sepotong lagu dalam sakuku ini

Sambil pelan-pelan menaikkan suaranya (volume) untuk memastikan semua baik-baik saja

Sekarang, hari perpisahan

Aku tahu perasaan ini akan berubah

Sampai kemarin (hari-hari yang kita lalui terasa) begitu lama

(Hari-hari yang) terlarang tapi tetap berkesan

Saat aku bersama denganmu

Menyerahkan padamu salah satu sisi earphone-ku

Perlahan-lahan saat lagu mulai terdengar

(Aku pun berpikir) apakah aku bisa mencintaimu dengan baik?

Dan sesekali aku merasa bimbang

Sekarang, hari perpisahan

Segalanya mulai berubah, tapi sesuatu dalam hatiku baik-baik saja

(Seperti sebelumnya, hari-hari yang) terlarang tapi tetap berkesan

Saat aku bersama denganmu, sekarang

Kalau bisa aku tidak ingin bersedih, bagaimana tidak siapnya perasaanku

Tapi kau datang kan?

Waktu itu dengan tersenyum, (tak tahu) bagaimana aku akan mengatakan "Hai, teman" dengan baik

Saat menyenandungkan lagu yang sama

Aku berharap ada di sisimu

Hari perpisahan yang tidak menyenangkan

Tapi aku senang bertemu denganmu..." (Terjemahan lagu Goode Bye days _ Yui)



Love

Randy




Allyra menangis terharu. Ia pun tersenyum. Allyra yakin saat ini kekasihnya berada di sampingnya.

“Randy sayang...Aku tahu kamu ada di sisiku saat ini. Aku tak percaya lagu yang aku bawakan saat itu, Good Bye Days (hari perpisahan) benar-benar menjadi nyata. Karena hari itu pula merupakan pertemuan kita yang terakhir. dan lagu yang kau perdengarkan untukku (perpisahan_bembi) adalah LAGU TERAKHIR darimu. Sayang,, cinta darimu tak akan pernah pudar di hati ini, kasih sayang darimu adalah keindahan abadi. Randy, terimakasih karena sudah mencintaiku, membiarkan hadirku di pagimu, membiarkan matamu menjadi tempat paling sejuk untuk jiwaku berteduh...I LOVE YOU..” Allyra meangis saat mengucap kata-kata itu. Ia pun memakai kalung merpati pemberian Randy. Kemudian mencium foto Randy.

===== oOoOoO =====

Bicara, tertawa, bertingkah semaunya



Sudah saatnya kau tenang di alam sana

Hari - hari yang kan ku jalani

Kini semua kan terasa sunyi ...

Walau hampa pasti ku hadapi

Ku ucapkan slamat jalan ...

Slamat jalan sayang, semoga kau tenang

Semua canda tawa bayangmu takkan

pernah hilang

Dalam setiap langkah, kau slalu ada

Sampai kini ku tak percaya kau telah tiada

Mungkin batu nisan pisahkan

dunia kita

Namun ambisimu kan kujaga slalu

membara

Gapailah doa yang slalu kubaca

Menemani langkahmu menuju singgasana

surga

Hari - hari yang kan ku jalani

Kini semua kan terasa sunyi ...

Walau hampa pasti ku hadapi

Ku ucapkan slamat jalan ...

Selamat tinggal

tidur yang lelap

mimpi yang indah

selamat jalan..



Cerpen By : Della Zhafira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar